Pola Dasar Badan Sistem Meyneke Keterangan: Bagian Depan · A - B = 1/4 L. Badan + 1 cm. A-D = P. Muka · D - E = 1/6 L. Leher + 2,5 cm · E - F = 1/6 L. Leher + 1 cm, datar teruskan ke G · G - H = 1/3 P. Bahu, tarik garis datar sebagai pertolongan 17 · F - L = P. Bahu, dan L harus jatuh pada garis datar pertolongan. Tara garis F-L terus ke sisi, dapat titik L' · L' - L" = Ukur 1/2 P. Bahu + 1 cm Sedangkan F - K diukur 1/2 P Bahu -1 cm. · D - D' = 4 atau 5 cm · D' - D" = 1/2 L. Muka, melampaui jarak lipit kup · B - B' = P. Sisi · A - A' = 1/10 L. Pinggang · M-M' = 1/4 L. Pinggang + 1 cm dikurang A-A'. Garis lipit bahu disamakan dengan titik K dinaikkan 0,5 cm. Lubang lengan di sisi, dapat diturunkan untuk diperbesar 2 atau 3 cm Bagian Belakang · B - C = 1/4 L. Badan -1 cm · C - N = P. Punggung · N - N' = 1/6 L. leher + 1 cm · N' - 0 = 1 cm · G '- H' = 1/3 P. Bahu · O - P = Panjang Bahu + 1 cm (boleh tidak pakai lipit di
macam-macam bahan baku busana: bahan utama dan bahan pelengkap/tambahan:bahan pelapis dan garnitur 1.Kancing Kancing mempunyai model dan ukuran yang bervariasi. Selain berfungsi sebagai penutup belahan, kancing juga bisa dipakai sebagai hiasan atau asessoris. Dalam memilih kancing hendaknya disesuaikan dengan pakaian atau busana yang kita buat. 2.Pita dan Renda -Pita Pita sebagai bahan pelengkap busana tersedia dalam berbagai warna dan ukuran juga terbuat dari beberapa jenis bahan. Contohnya pita organdi terbuat dari bahan organdi, pita satin terbuat dari bahan satin. Ukuran pita sangat bervariasi dari 0,5 cm sampai 3cm, warnanya juga sangat beraneka ragam. Selain bahan polos, pita juga banyak yang terbuat dari bahan yang bermotif atau disebut dengan pita motif. Pada busana anak pita umumnya dibuat bunga sebagai aksesoris atau untuk ikat pinggang. Sedangkan pada busana wanita dewasa atau busana remaja pita digunakan sebagai bahan sulaman yang disebut dengan teknik
Komentar
Posting Komentar